Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan
https://jurnal-d3per.uwhs.ac.id/index.php/mak
<p><img src="/public/site/images/admin/CoverBukuJMA20251.png"></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan (JMA)</strong> adalah jurnal ilmiah yang berfokus pada pengelolaan asuhan keperawatan dalam berbagai aspek, termasuk praktik klinis, kebijakan kesehatan, pendidikan keperawatan, serta inovasi dalam pelayanan keperawatan. Jurnal ini mempublikasikan artikel penelitian, tinjauan literatur, dan studi kasus yang berkontribusi pada pengembangan ilmu keperawatan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan.</p> <p style="text-align: justify;">JMA menjadi wadah bagi akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang keperawatan untuk berbagi hasil riset dan temuan terbaru yang mendukung praktik berbasis bukti. Dengan standar publikasi yang ketat, jurnal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang manajemen asuhan keperawatan yang efektif dan efisien guna meningkatkan kesejahteraan pasien serta profesionalisme tenaga keperawatan.</p>Universitas Widya Husada Semarangen-USJurnal Manajemen Asuhan Keperawatan2356-3079Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kepatuhan Diet Rendah Garam Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi
https://jurnal-d3per.uwhs.ac.id/index.php/mak/article/view/221
<p>Peningkatan tekanan darah tinggi pada lanjut usia merupakan suatu proses penuaan yang berhubungan dengan usia seseorang, karena dengan bertambahnya usia manuasia akan mengalami proses perubahan dalam tubuhnya. Dengan bertambahnya usia maka maka fungsi-fungsi organ tubuhpun berkurang. Adapun perubahan yang terjadi pada lanjut usia antara lain perubahan di mulai dari sel tubuh sampai ke seluruh organ tubuh, diantaranya terjadi peningkatan tekanan darah. Kepatuhan pasien tentang gizi dan diet rendah garam penting karena mempunyai tujuan membantu turunnya tekanan darah serta mempertahankan tekanan darah menjadi normal. Penelitian ini menggunakan quasy eksperimen <em>dengan one group pretest-posttest design</em> pada pasien hipertensi sebanyak 30 responden secara <em>purposive sampling</em>. Intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang diit rendah garam dan Pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Adapun hasil dalam penelitian ini nilai rata-rata untuk kepatuhan sesudah dilakukan intervensi sebesar 1,13. Nilai rata-rata tekanan darah Tekanan darah sesudah intervensi sistolik 139,30 mmHg dan diastolik adalah 83,47 mmHg. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang kepatuhan diet rendah garam terhadap tekanan darah lansia dengan hipertensi dengan <em>Pvalue</em>= 0,000.</p>Sonhaji sonhajiSri Puji LestariRina Puspitasari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-262025-12-261011710.33655/mak.v10i1.221Pengaruh Diabetes Self-Management Education (DSME) Terhadap Pengendalian Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
https://jurnal-d3per.uwhs.ac.id/index.php/mak/article/view/228
<p>Penderita diabetes melitus memiliki masalah dalam mengendalikan peningkatan kadar gula darah, karena dapat memicu komplikasi yang akan timbul. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontrol gula darah adalah usia, aktivitas fisik, konsumsi karbohidrat, konsumsi serat, stres dan kepatuhan pengobatan. Diabetes <em>self-management</em> Education (DSME) merupakan salah satu tindakan yang tepat dalam mengkonversi kontrol gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh <em>diabetes self-management education</em> (DSME) terhadap kontrol gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif “<em>pra-eksperimental”</em> dengan menggunakan metode penelitian “<em>one grup pre-posttest design</em>” dengan pendekatan <em>time-cohort</em>. Populasi penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban yang sejumlah 46 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling, diperoleh sampel sebanyak 42 penderita diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Hasil penelitian yang dilakukan setelah dilakukan analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi α=<0,05 diperoleh nilai = 0,000<0,05 yang berarti H1 diterima yaitu terdapat pengaruh <em>diabetes self-management education</em> (DSME) terhadap kontrol gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa <em>diabetes</em> <em>self-management</em> <em>education</em> (DSME) berpengaruh terhadap kontrol gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban.</p>Tiara Putri RyandiniMokhamad NurhadiDyah PitalokaAgus Sugiarta
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-262025-12-2610181610.33655/mak.v10i1.228Status Glikemik Ibu, Obesitas, dan Faktor Gaya Hidup sebagai Penentu Risiko Diabetes Gestasional: Perspektif Kesehatan Masyarakat
https://jurnal-d3per.uwhs.ac.id/index.php/mak/article/view/239
<p>Diabetes melitus gestasional (GDM) tetap menjadi masalah kesehatan maternal yang signifikan, dipicu oleh meningkatnya risiko metabolik dan faktor gaya hidup. Memahami determinan GDM sangat penting untuk memperkuat strategi pencegahan dalam sistem pelayanan kesehatan primer. Studi potong lintang ini menganalisis data sekunder dari 428 ibu hamil di tiga wilayah Indonesia. Variabel glikemia maternal, antropometri, dan gaya hidup diperoleh dari buku KIA dan kuesioner terstruktur. Hubungan bivariat dianalisis menggunakan uji chi-square, dilanjutkan dengan regresi logistik multivariat untuk mengidentifikasi prediktor independen. Pengambilan sampel hanya mencakup responden dengan dokumentasi KIA dan data gaya hidup yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan hubungan bermakna antara GDM dan usia maternal ≥35 tahun, IMT sebelum hamil ≥25 kg/m², riwayat keluarga diabetes, aktivitas fisik rendah, serta kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan. Analisis multivariat menegaskan faktor-faktor ini sebagai prediktor independen, dengan riwayat keluarga menunjukkan pengaruh terkuat (AOR = 4,05). Variabel diet, termasuk asupan kalori tinggi dan konsumsi sayuran, tidak menunjukkan signifikansi setelah penyesuaian. Studi ini menyimpulkan bahwa determinan metabolik dan perilaku memainkan peran dominan dalam membentuk risiko GDM. Penguatan skrining awal serta promosi berat badan sehat dan aktivitas fisik perlu diprioritaskan dalam program antenatal.</p>Danur Azissah Roesliana SofaisHandi RustandiAdep JunikaDesi Susanti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2025-12-262025-12-26101172610.33655/mak.v10i1.239