Resiliensi Resiliensi Pada Perawat di Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Situasi yang cukup sulit dan menegangkan dari adanya pandemi COVID-19 membuat perawat merasa takut dan sedih. Untuk mengurangi efek negatif dari situasi yang sulit dan menegangkan dibutuhkanlah kemampuan untuk bertahan, beradaptasi, dan bangkit kembali dari situasi sulit yang disebut dengan resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat resiliensi perawat yang bekerja selama masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif survei. Analisis penelitian menggunakan analisis deskriptif untuk mengukur tingkat resiliensi dan karakteristik perawat. Pengambilan data dilakukan kepada 126 perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit di kota Semarang menggunakan kuesioner Connor Davidson Resilience Scale-25 (CD-RISC 25).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% perawat perempuan, 96% perawat berada pada kategori usia dewasa awal, dan 37% perawat sudah bekerja selama 3-5 tahun. Pada penelitian ini 70% perawat memiliki tingkat resiliensi yang sedang dan memiliki kategori yang tinggi pada kelima aspek resiliensi. Oleh karena itu untuk meningkatkan dan mempertahankan resiliensi, perawat dapat memperkuat self efficacy serta dukungan sosial mereka seperti dengan bergabung dalam peer group sebagai wadah untuk diskusi.