Jalan Tandem Untuk Mengurangi Risiko Jatuh Pada Lansia Dipanti Wredha Harapan Ibu
Abstract
Lanjut usia merupakan masalah yang sering terjadi dan disebabkan karena multi faktor. Banyak yang berperan didalamnya, baik faktor intrinsik maupun dari dalam diri lanjut usia. Seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstermitas bawah, kekakuan sendi, dan sinkope atau pusing. Gangguan keseimbangan merupakan masalah kesehatan yang sering ditemui pada lansia. Jalan tandem merupakan suatu latihan yang dilakukan dengan cara mempersempit luas bidang tumpu, dengan cara berjalan dalam satu garis lurus sejauh 3 meter dalam posisi tumit kaki menyentuh jari kaki yang lainya, latihan ini diharapkan berfungsi meningkatkan keseimbangan postural secara dinamis. Tujuan studi kasus ini menyusun resume asuhan keperawatan dalam pemberian jalan tandem untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode studi kasus dalam bentuk rancangan one grup pretest posttest. Subyek dari penelitian ini adalah 2 pasien lansia baik laki- laki maupun perempuan yang berusia lebih dari 59 tahun, bersedia menjadi responden, mampu berjalan sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain, mengalami mobilitas tidak stabil dan mengalami vertigo. Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan saat berjalan dengan terkoordinasi, serta meningkatnya keseimbangan berjalan yang diukur menggunakan Breg Balance Scale, dengan interprestasi skor yang didapat 42 yang berarti termasuk risiko jatuh ringan sehingga diharapkan keluarga pasien dapat melakukan tindakan jalan tendem pada lansia.