Hubungan Pengunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial dan Kecemasan (Nomophobia) pada Remaja Di RW 02 Dusun Keling
Abstract
Interaksi sosial merupakan hubungan yang erat kaitannya dengan hubungan antar individu. Interaksi sosial individu ini terjadi saat individu satu dengan individu yang lain saling bertemu, berjabat tangan, saling berbicara dan saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Seseorang menjadi sulit bertahan hidup jika tidak menjalin interaksi sosial. Dampak negatif penggunaan gadget yang ditimbulkan ini dapat menyebabkan remaja menjadi sering cemas dan tegang, bahkan dampaknya juga dapat menyerang mental para remaja dan mereka cenderung menjadi pribadi yang penakut dan tidak percaya diri, karena kecanduan gadget ini, para remaja menjadi tidak memiliki banyak teman berbicara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial dan kecemasan (normophobia). Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian di dapatkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square untuk menilai hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja, didapatkan nilai ⍴-value 0,006 (⍴<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada remaja. Uji Chi square untuk menilai hubungan penggunaan gadget dengan kecemasan nomophobia di dapatkan nilai ⍴-value 0,023 (⍴<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara penggunaan gadget terhadap nomophobia pada remaja. Semakin sering gadget mendampingi penggunanya dalam kehidupan sehari-hari maka semakin tinggi tingkat kecemasan yang dialami ketika remaja tidak memiliki akses terhadap gadget nya. Faktor yang mempengaruhi kecemasan (nomophobia) selain penggunaan gawai adalah kontrol diri. Kontrol diri yang baik akan menjauhkan seseorang dari kecanduan pada gadget, dan tentunya individu akan terhindar dari masalah kecemasan bila berada jauh dari gadget atau kecemasan (nomophobia). Kontrol diri yang baik akan membuat individu mengatur penggunaan gadget nya agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.