PENGARUH JUS MENGKUDU TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI KAMPUNG GOTONG ROYONG SEMARANG
Abstract
ABSTRAK
Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah pada tubuh manusia meningkat, dan merupakan suatu kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal, diabetes. Mengkudu merupakan terapi herbal yang mempunyai banyak kandungan salah satunya yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar pembuluh darah dan melancarkan peredaran darah. Dalam penelitian ini mengkudu akan diolah menjadi bentuk jus mengkudu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh jus mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain studi kasus, dengan menggunakan pendekatan one group pretest-postest. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang memiliki hipertensi grade 1 dengan usia 40 sampai dengan 50 tahun di kampung gotong royong semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik pengambilan data dengan cara observasi menggunakan sphygmomanometer. Analisa data yang digunakan yaitu analisa data deskriptif.Hasil pengkajian sebelum dilakukan terapi, sebagian pasien mengalami hipertensi grade 1. Hasil yang didapatkan setelah pasien meminum jus mengkudu selama 3 hari yaitu terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 10 sampai 20 mmHg pada tekanan darah sistoliknya, sedangkan pada tekanan darah diastolik seluruh pasien tidak mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, yang mana karakteristik tersebut dapat mempengaruhi pendistribusian dan daya serap obat dalam tubuh. Ada pengaruh jus mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di kampung gotong royong semarang. Pasien hipertensi dapat menggunakan jus mengkudu dalam mengatasi hipertensi yang dialami, sebagai bentuk terapi komplementer yang murah, mudah, dan dapat dilakukan secara mandiri.